Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 10:40:20【Resep Pembaca】458 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(433)
Sebelumnya: KKP ungkap upaya atasi Cs
Selanjutnya: 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
Artikel Terkait
- Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat
- Sejarah Jakarta perlu masuk kurikulum di sekolah
- Ahli gizi imbau kantin sekolah siapkan makanan saling melengkapi MBG
- Satgas MBG Banyuasin pastikan menu sesuai dengan kebutuhan gizi
- Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan
- KBRI Yangon apresiasi kemenangan Garuda Pertiwi atas Makau
- Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah
- BGN konsolidasikan daerah perkuat tata kelola makanan bergizi
- Keracunan menu MBG, Jakbar periksa keterlibatan produk UMKM
- SPPG Polsek Palmerah Jakbar uji coba penyajian menu MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Kemensos rehabilitasi korban ledakan di masjid SMA 72 Jakarta

PBB: Peningkatan bantuan kemanusiaan di Gaza berjalan baik

Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya

Ahli sebut faktor

Stafsus: MBG

Puluhan siswa SMP di Tulungagung Jatim keracunan MBG

BGN datangkan ahli gizi dari daerah lain untuk SPPG di Manokwari

BPBD Cilacap: 307 warga mengungsi akibat banjir di 15 kelurahan